Rabu, 23 Desember 2009

Kemana Anda berinvestasi ?

. Rabu, 23 Desember 2009

Ada peribahasa yang populer bagi orang yang berinvestasi, yaitu “Jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang”. Artinya cukup jelas, yaitu jangan menginvestasikan semua uang yang dimiliki hanya pada satu jenis produk investasi. Contoh : semua uang didepositokan, atau semuanya untuk beli tanah atau emas. Tujuan nasihat ini adalah untuk mengurangi tingkat resiko. Lalu bagaimana baiknya ?

Kadang ada yang berinvestasi pada satu jenis produk investasi tapi di tempat yang berbeda. Contoh : semua dana didepositokan tapi pada bank yang berlainan, semua dana untuk usaha tapi pada beberapa jenis usaha. Ini juga sudah lumayan bisa mengurangi resiko, walaupun masih cukup beresiko karena pada produk investasi yang sama.
Sebelum anda memutuskan akan menginvestasikan uang anda dimana, sebaiknya terlebih dahulu anda menetapkan apa tujuan anda berinvestasi. Tujuan anda akan menentukan produk investasi apa saja yang dipilih. Beberapa tujuan orang berinvestasi misalnya adalah untuk :
> mendapatkan pemasukan rutin untuk biaya hidup
> melindungi modal atau aset dari inflasi
> membangun kekayaan dan meningkatkan aset
> mencari keuntungan besar lewat spekulasi bisnis beresiko tinggi

Berikut ini adalah beberapa alternatif investasi yang bisa dipertimbangkan untuk mencapai tujuan anda.

Deposito.
Menaruh uang di bank atau deposito seyogyanya hanya untuk kepentingan likuiditas (mudah dicairkan). Dengan tingkat bunga/pengembalian saat ini yang sangat rendah (sekitar 6% - 7%) maka uang anda akan berkurang pelan-pelan nilainya karena digerus inflasi. Data inflasi rata-rata selama 8 tahun ke belakang kira-kira sebesar 9%. Dengan tingkat inflasi sebesar itu, maka uang anda akan turun nilainya tiap tahun sebesar 3% tanpa digunakan.

Wujud nominalnya memang bertambah karena ada bunga. Tapi nilai manfaatnya turun, karena harga barang-barang di luaran naik lebih cepat (itulah inflasi). Saran saya, gunakan deposito sebagai tempat menyimpan uang hanya untuk keperluan likuiditas. Saya menyimpan di deposito hanya untuk keperluan biaya hidup selama setahun.

Produk investasi keuangan lainnya.
Yang dimaksud disini adalah berupa saham, obligasi, atau bentuk-bentuk produk yang dihasilkan oleh lembaga reksadana. Setiap jenis memiliki karakteristiknya masing-masing. Sebaiknya perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan produk-produk ini.

Emas.
Emas murni bisa menjadi salah satu alternatif investasi. Bentuknya bisa berupa emas batangan, atau berupa koin dinar. Sejak dahulu emas dipercaya sebagai alat investasi karena relatif stabil dalam mengimbangi angka inflasi. Minimal nilai manfaat dana anda tidak berkurang akibat inflasi. Kalau beruntung bahkan bisa meningkat.

Informasi lebih jelas tentang investasi berupa emas ini dapat anda cari di situs-situs internet yang cukup banyak dijumpai. Saya pun berniat membuat postingan khusus tentang ini. Tunggu tanggal terbitnya.

Properti.
Belakangan ini pilihan investasi di properti semakin diminati. Bahkan banyak yang melakukannya menggunakan dana hutang bank. Yang termasuk dalam kategori investasi ini yaitu properti berupa rumah tinggal, ruko, apartemen, kos-kosan, atau tanah kosong. Tingginya minat orang karena banyaknya informasi bahwa investasi ini adalah investasi tanpa rugi.

Namanya investasi pastilah selalu ada kemungkinan resiko rugi. Namun harus diakui bahwa investasi ini mampu mengatasi masalah inflasi, karena pada umumnya nilainya akan terangkat naik seiring inflasi. Namun harus dipahami bahwa investasi ini tidak likuid. Nilainya mungkin naik tapi sulit mendapatkan uangnya karena tidak mudah menjual properti. Kadang bertahun-tahun bisa juga tidak laku-laku.

Bisnis.
Bila tujuan investasi anda adalah untuk membangun kekayaan dan meningkatkan aset yang dimiliki, bisnis adalah pilihannya. Anda bisa membangun suatu bisnis baru, betul-betul mulai dari nol. Resikonya tinggi, namun bila berhasil akan memberikan modal kepercayaan diri yang tinggi dalam berbisnis selanjutnya.

Bisa juga anda membangun kerjasama dengan pihak lain yang bisnisnya sudah jalan. Kerjasama bisa dilakukan dengan kerabat atau kawan yang sudah memiliki suatu usaha. Karena usaha sudah berjalan maka resiko gagal bisa diperkecil, meskipun tentu saja keuntungan harus terbagi.

Pilihan lainnya adalah terjun ke bisnis franchise. Menurut saya ini adalah pilihan yang paling cocok bagi orang yang baru terjun ke dunia bisnis. Dengan sistem yang sudah tertata dan teruji, tingkat resiko jauh berkurang namun masih cukup memberikan peluang untuk meningkatkan aset anda. Disiplin mengikuti ketentuan dari pihak franchisor sangat penting diperhatikan.

Di dalam dunia bisnis, ada korelasi antara resiko dan keuntungan. Umumnya peluang keuntungan yang tinggi juga disertai dengan tingkat resiko kegagalan yang tinggi juga. Demikian juga sebaliknya. Mencoba bisnis-bisnis beresiko tinggi seyogyanya dilakukan bilamana anda sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, dan cukup cadangan dana bila terjadi kegagalan/kerugian.

Nah, sesuai isi pembukaan tulisan ini, anda bisa memecah dana yang anda miliki dalam beberapa pilihan investasi. Untuk langkah awal anda bisa menggunakan deposito sebagai tempat penampungan. Pilih jangka waktu yang singkat, misal deposito satu bulanan. Selanjutnya mulailah anda meningkatkan wawasan anda tentang produk investasi lainnya. Alokasikan dana anda ke suatu produk investasi hanya apabila anda telah betul-betul mempelajarinya.

Selamat berinvestasi.


1 komentar:

picung mengatakan...

bagi yang pensiun dini sebaiknya mulai asursansikan uang anda dg emas... tidak ada salahnya memabaca artikel di bawah ini.
Website URL Anda : http://KebunEmas.com/?id=adiek

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Blog Pensiun Dini is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com