Minggu, 27 Desember 2009

Dari Hi-Tech ke Sampah

. Minggu, 27 Desember 2009

Apa tepatnya bidang pekerjaanmu saat ini ? Bisnis hi-tech ! Lalu setelah pensiun dini mau ngapain ? Bisnis sampah ! Beneran neh..? Bener ! Kok bisa ? Ya, bisa dunk !

Tujuan saya pensiun dini dari pekerjaan memang untuk memasuki dunia wirausaha, dunia bisnis. Bukan untuk beralih pekerjaan. Makanya hal biasa saja jika saya memilih bisnis pertama saya adalah hal yang berhubungan dengan sampah atau limbah. Tak perlu berkaitan dengan bidang pekerjaan saya sebelumnya, bahkan sebenarnya tak perlu dipusingkan apa produknya.

Saya masih ingat di salah satu buku R. Kiyosaki ada tulisan yang menjelaskan bahwa bisnis adalah hal untuk menghasilkan uang, untuk menambah aset. Bisnis bukan untuk terikat kepada produk tertentu, apalagi demikian mencintainya sehingga berat untuk dilepas. Bahkan dikatakan bahwa produk adalah bagian yang paling tidak penting untuk dicermati saat mengevaluasi perusahaan.

Makanya gak masalah memilih bisnis mengelola sampah. Yang penting menghasilkan uang dan halal. Apalagi sampah adalah barang yang tidak pernah habis dan selalu diperbarui, hiks.... Tidak seperti minyak bumi yang sudah menipis cadangannya.

Apakah keuntungannya menarik ? Bagaimana Payback periodnya ? Dihitung gak IRR nya ? Hwalah.... ketinggian alat analisisnya. Lihat aja tuh, kayak apa kehidupan para juragan pemulung dan para pengolah limbah sampah. Mereka cukup kaya, dan hidup bergelimang sampah.... (uang juga tentunya).

Namun bisnis saya disitu baru sampai tahap cari uang kecil-kecilan. Namanya juga pemula. Dan saya niatkan tidak harus sampai bergelimang sampah (bergelimang uang boleh, kalau ada). Sumber sampahnya juga bukan mengumpulkan dari pemulung, tapi langsung dari pabrik. Lebih praktis, tinggal pilah-pilah sesuai kategori sampah dan jual ke channel-channel penadah yang tersedia.

Kalau mau bagi-bagi rejeki dan gak mau repot, agen-agen pembelian banyak berkeliaran untuk dimanfaatkan jasanya. Yang penting sudah tahu harga pasaran yang berlaku dan berani tawar-menawar harga jual. Maklumlah, semua orang maunya pasti untung besar. Dan, ini bisnis bung ! Yang bodoh dan kurang informasi menjadi mangsa yang pintar dan kaya informasi terbaru. Pastinya.

Kalau dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan, keuntungan dari bisnis ini termasuk lumayan. Dengan modal usaha sekitar rp 15 juta – rp. 25 juta per tahun (membeli hak pengambilan limbah selama setahun, sewa lahan, dan membuat bedeng), dihasilkan pemasukan bersih per bulan antara rp. 3 juta – rp. 5 juta. Margin laba 100%. Wow !

Kalau uang pensiun dini saya separuhnya saja ditanamkan disana, coba hitung berapa pemasukan saya setahun dari keuntungan ? Ho...ho..., sayang sekali logika bisnis nggak seperti itu. Mau mbuat kelurahan sampah apa? Lha, berapa puluh pabrik yang harus menyuplainya? Nggak lah....! Memangnya punya hak monopoli. Enggak tahu juga kalau buka cabang di seluruh nusantara. Atau buat waralaba, wakak...wk...wk.!

Itulah langkah usaha pertama saya secara langsung, sebagai pemanasan menjelang pensiun dini.


3 komentar:

Aas Maesyanurdin mengatakan...

kayanya perlu dicoba tuh, biasanya ngurus perizinan yang agak ribet, tapi kalau seorang entrepreuneur action dulu baru mikir..wkwkwkwkwk

Anonim mengatakan...

salut Mas, ide ini sbnarnya sdh muncul 4thn lalu, cuman lebih specifik di sampah plastik bekas Aqua, kbetulan di jawa timur aku ada kenalan yang mengolah limbah ini menjadi biji plastik.. mau nampung dan marginnya lumayan,
cuman aku nggak bisa gerak...

Moci mengatakan...

@ Aas M : Om Aas udah kental betul jiwa entrepreneurnya, pasti gak takut ribet

@ Anonim di Jatim : kenapa gak bisa gerak Mas ?

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Blog Pensiun Dini is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com