Sabtu, 10 April 2010

Blog Pensiun Dini Mendapat PR-1, Gairah pun Terpicu

. Sabtu, 10 April 2010

Ternyata mbah Google itu cukup menghargai pensiunan. Buktinya blog ini yang amat jarang update artikel, bahkan artikel terakhir sudah satu setengah bulan yang lalu, beliau kasih hadiah PR-1. Padahal Keliling Blog yang relatif lebih sering update cuma dapet PR-0.

Jadi mungkin memang ada permakluman jika pensiunan itu sudah semakin kurang aktif, hehe.. Enerji juga udah berkurang banyak, kecepatan berfikir juga udah model Pentium-1. Apa memang begitu ?

Semestinya sih tidak begitu. Jika fisik tetap dijaga, jika fikiran terus dipakai mengolah, penurunan kemampuan itu tidak akan terlalu terasa, sehingga sampai perlu dimaklumi. Kasihan amat, Amat aja gak pernah minta dikasihani, hehe...

Tapi yang namanya trigger atau pemicu itu memang merupakan hal yang diperlukan. Semua ada lantarannya. Contohnya blog ini jadi saya update lagi setelah munculnya PR-1 buat blog Pensiun Dini ini.

Sejalan dengan itu, para purnabhakti atau purnakarya, terserah apalah sebutannya, mesti pandai-pandai mencari bahan untuk pemicu tersebut. Jika ingin selalu bersemangat. Jika ingin gelora kehidupan tetap bersemayam di raga.

Kondisi purnakarya tidak harus mengubah banyak ritme hidup. Tidak harus mengisi waktunya hanya sekedar kumpul-kumpul sesama pensiunan, ngobrol ngalor-ngidul mengenang kehebatan tempo dulu. Ada yang bisa dilakukan lebih dari itu.

Caranya ? Untuk tahap awal, cobalah cari sumber api semangat anda. Anggap saja seperti mencari setitik bara di sisa-sisa kebakaran. Cari dan temukan sebelum segala sesuatunya sudah mendingin. Akan lebih sulit menyalakannya kembali.

Ngobrol dengan sesama pensiunan, termasuk yang pensiun dini, mungkin ada point bagusnya juga. Asalkan tidak berhenti pada proses kenang-mengenang. Mulailah mencari hal-hal yang lebih produktif. Dan yang sekiranya mampu memicu gairah kembali.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Jika kita menaiki mobil atau motor. Kita harus fokus, pandangan ke depan, pancaindra semua terpasang. sekali-kali... diulang sekali-kali... menengok (bukan melihat apalagi menatap lama-lama) ke spion untuk melihat kendaraan lain yang ada di belakang.
Begitulah dengan kita para "Pendiman/Pendiwati", ibaratnya kita sedang dalam posisi mengendarai motor atau mobil. Biarkan masa lalu dibelakang kita dan kita hanya perlu menengok saja sekali-kali. Kita harus fokus kedepan yang penuh tantangan dan rintangan. Dengan pesangon Pendi yang jika kita kalkulasikan sebenarnya adalah gaji kita selama lebih kurang 4 tahun yg dibayas didepan. Tahun selanjutnya semuanya terserah kita. Jika kita hanya mengharapkan dari bunga bank (mohon maaf tanpa melihat perbedaan halal atau haram nya) maka kita hanya dapat bertahan selama tidak lebih dari 6 tahun saja karena adanya kenaikan harga komoditas sebagai dampak dari inflasi. Untuk itu saya sarankan, mari kita cari kesibukan yang dapat menghasilkan uang sebagai pengganti gaji bulanan kita semasa kita kerja. Jadi ikut Pendi ibaratnya sebuah awal bagi kita untuk mengikuti suatu perlombaan atau turnamen dan keberhasilannya tergantung dari kita sendiri. Salam Action dari Condro Sudarmanto (www.hujanemas.com)

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Blog Pensiun Dini is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com